Alkisah di suatu desa yang begitu sejuk dinaungi pepohonan
rindang, tumbuhlah sebatang pohon mahoni yang begitu besar, menjulang tinggi
seolah-olah ingin memberitahukan dunia betapa kuatnya dia. Tampak dia begitu
memancarkan pesona wibawa bagi siapapun yang melihatnya.
Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu berada, tumbuhlah
serumpun kecil bambu. Dilihat kasat mata, sungguh suatu pemandangan yang begitu
kontras, bagaikan langit dan bumi. Pohon mahoni yang begitu gagah dengan
ranting-ranting besar, dan bambu yang begitu ramping, dengan dahan yang
melengkung ke bawah.
Walaupun berbeda, mereka selalu hidup berdampingan. Sang
bambu yang rendah hati selalu menyapa pohon mahoni setiap hari, hampir setiap
waktu mereka berbincang dan berbincang.
Pohon mahoni selalu menyombongkan diri, betapa besar dan
hebatnya dia, namun sang bambu tidak pernah jenuh mendengarkan kesombongan si
pohon mahoni sambil tersenyum. Dia selalu mengomentari segala ucapan mahoni
dengan pujian, dengan tulus hati.
Suatu malam, hujan deras menguyur desa tersebut disertai
angin yang berhembus kencang. Suara gemuruh guntur turut menambah suasana
semakin mencekam. Banyak pohon bertumbangan karena tidak kuat menghadapi
hembusan angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu pun turut terkena terpaan angin
kencang, mereka mencoba bertahan dan berusaha untuk tidak tumbang.
Sang pohon mahoni yang panik, berusaha menahan angin kencang
tersebut dengan badan nya yang besar. Namun badannya tidak cukup besar untuk
menahan laju angin yang begitu kencang, dan akhirnya tumbanglah pohon mahoni
tersebut.
Sang bambu yang berada disampingnya, tak terelakkan juga
harus menghadapi tiupan angin kencang. Berbeda dengan mahoni yang mencoba
menahan deruan angin kencang dengan dahannya yang kokoh, bambu hanya mengikuti
kemana pun arah tiupan anginnya. Dengan fleksibelnya dia bergemulai dengan
hembusan angin.
Angin kencang pun berlalu, sang bambu tetap berdiri di atas
tanah, di samping pohon mahoni yang tumbang akibat terpaan angin kencang.
Dalam pencapaian sukses, manusia selalu dihadapi oleh
realitas masalah yang selalu datang silih berganti. Untuk mencapai sukses, kita
harus mampu menghadapinya dengan cara yang paling fleksibel. Kita harus
mengetahui sumber permasalahan dan mencari jalan keluar terbaik.
Seperti sebatang bambu yang mengikuti terpaan angin, kita
juga harus menyikapi masalah secara fleksibel, terbuka, tidak terpaku pada satu
macam penyelesaian. Karena bila kita bersikap kaku, menggangap diri kita paling
hebat dan kuat, tidak peduli dengan orang lain, niscaya kita akan tumbang
seperti pohon mahoni yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar